Medan, (UIN SU), Berita UINSU Online – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) menggelar kuliah umum Penguatan Kualitas Perguruan Tinggi dalam Era Digital 4.0 bersama Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA di aula utama Kampus II UIN SU Jalan Williem Iskandar Medan, Rabu (30/01). Menghadapi tantangan era digital, perguruan tinggi perlu dikuatkan dan disiapkan sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman untuk menciptakan peradaban.
Ia menilai, saat ini tantangan zaman begitu kompleks dirasakan terutama bagi umat Islam di seluruh dunia. Hal ini memicu untuk mampu menghadirkan solusi dalam menghadapi tantangan tersebut dengan nilai-nilai keislaman yang disampaikan melalui pendidikan di perguruan tinggi Islam khususnya seperti UIN SU. “Jadi, UIN SU ini punya tugas mulia, kita harus bisa memberikan semangat untuk bisa menghadapi tantangan ke depan. Kita harus tahu yang perlu disiapkan untuk menghadapi tantangan itu seperti apa di era digital ini,” ujar mantan menteri pendidikan ini.
Dijelaskannya, upaya jitu sebagai strategi untuk menjawab tantangan itu dengan berbagai cara. Salah satunya tentu dengan terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Islam dan luaran atau lulusannya sehingga mampu berkontribusi di masyarakat. “Yang pertama yaitu kualitas yang dijelaskan tadi yaitu upaya peningkatan dan pencapaian akreditasi A. Berikutnya yaitu ikuti perubahan dan perkembangan zaman atau yang disebut dengan digitalisasi. Tapi juga tidak boleh kita hanya ‘jago kandang’, tapi juga harus jago di dunia, itulah gagasan internasionalisasi yang harus diterapkan di kampus ini,” pungkasnya.
Ia meyakini, di Sumut masih banyak terdapat orang-orang yang miskin, secara materiil maupun pendidikan. Untuk itu, adalah tugas UIN SU sebagai pengemban tugas peradaban untuk bisa merangkul dan mengajak orang-orang tersebut untuk diajak dan diarahkan menghadapi tantangan zaman dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan serta dibalut dengan nuansa kental keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.
Di awal pemaparan, ia menunjukkan senandung syair yang berisi gambaran kehidupan dengan kompleksitas problematika kehidupan saat ini. Namun ia juga memberikan berbagai solusi yang bisa ditempuh khususnya bagi kaum muda untuk memenangkan kehidupan di dunia ini. Salah satunya yaitu tentang pentingnya nilai-nilai kesetiaan. “Pentingnya kesetiaan dalam menjalankan kehidupan, baik dalam berumah tangga, berorganisasi, hingga bernegara. Maka jadikan Rasullullah SAW sebagai tauladan dengan rasa kesetiaan yang kuat,” jelasnya.
Ia menyampaikan, setiap generasi mempunyai tugas kesejahteraan sesuai zamannnya, maka ukirlah setiap lembar sejarah dengan prestasi. “Umat ini harus digerakkan di segala lini dan aspek kehidupan seperti pendidikan, ekonomi politik dan lainnya. Kita harus bisa menjadi pemimpin dengan syarat mampu melihat ke depan (visioner),” tandasnya.
Hal itu merupakan upaya untuk bersiap memasuki bonus demografi yang diprediksi akan berpuncak pada 2036 mendatang. Yaitu jumlah usia produktif di Indonesia mendominasi. Sebagai negara keempat dengan populasi terbanyak setelah China, India dan Amerika. Fase ini diperkirakan kesejahteraan masyarakat akan lebih mudah dipenuhi. “UIN SU harus menjadi pembelajar yang terus menyelaraskan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Rektor UIN SU, Prof. Dr. KH. Saidurrahman, MAg menyampaikan, komitmen kampus Islam di Sumut ini untuk terus berupaya mewujudkan ketiga hal tersebut. Yaitu akreditasi, digitalisasi dan internasionalisasi dalam beberapa waktu mendatang. Hal ini ditandai dengan berbagai pembangunan baik fisik dan program dalam memajukan pendidikan tinggi Islam.
Kuliah umum ini diikuti para pimpinan UIN SU, para dekan dan wakil dekan, kepala lembaga, para dosen dan seluruh civitas kampus serta ratusan mahasiswa. Di ujung kuliahnya, Prof. Nuh membawakan perenungan tentang ibu dengan berbagai media yang menarik dan mengharukan. Tampak para peserta meneteskan air mata bak teringat ibu sebagai suatu pendorong, motivasi dan sumber semangat di balik kesuksesan setiap anak. (humas)
Leave a Reply