JELANG DIES NATALIS UIN SU, UIN SU TERUS TINGKATKAN KUALITAS
Menjelang dies natalis pada 19 November 2019, IAIN/UINSU genap berusia 46 tahun. Dalam rentang waktu itu banyak hal yang telah dicapai Universitas Islam Negeri Sumatera Utara [UINSU] ini. Selanjutnya akan terus meningkatkan kualitasnya.
Di akademik tahun depan UINSU tidak berhenti diakreditasi dari C menjadi B yang merupakan baik sekali. Direfleksi 3 tahun UINSU pada tahun-tahun mendatang, akan bekerja keras untuk reakreditasi memperoleh akreditasi A [unggul].
Hal itu dikatakan Rektor UINSU Tgs Prof Dr KH Saidurrahman, M.Ag kepada wartawan, Selasa 15 Oktober 2019 di Kampus UINSU Medan. Disebutkannya ke depan UINSU melakukan terobosan baru dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas mahasiswa.
Menurut Rektor, metode yang dikembangkan adalah pembelajaran berbasis Ma’had Jami’ah. Seluruh mahasiswa UINSU yang berjumlah 7.000 orang, yang pada tahun pertama akan diasramakan [Ma’had] dengan menerapkan model pembelajaran pesantren. Ada tiga wilayah yang mendapatkan penguatan melalui Ma’had.
1. Penguatan bahasa Arab dan Inggris baik pada dimensi pemahaman teks-teks sains dan agama ataupun dalam komunikasi. 2. Penguatan dalam bidang Tahfiz [menghafal] dan Tahsin [Penghalusan bacaan Al-Quran].
3. Penguatan pemahaman Islam Washatiyyah, Moderasi Beragama dan nilai-nilai Kebangsaan. Tiga kekuatan ini akan menjadi fondasi yang kuat bagi mahasiswa UINSU untuk mengembangkan talentanya di masa-masa akan datang.
“Penguatan lulusan dari sisi karakter, kompetensi ilmu dan skill, adalah hal terpenting dalam pengelolaan perguruan tinggi UINSU. Untuk seluruh proses pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian harus bermuara pada peningkatan lulusan, tutur KH Saidurrahman.
Masih Rektor UINSU, Faktanya mahasiswa UINSU saat ini memiliki kemampuan yang luar biasa. Dibuktikan dengan mahasiswa tampil dengan banyak capaian prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Seperti, juara I pada Musabaqah Tahfidz Quran Se-Asia Fasifik di Jakarta, menjuarai kompetensi Fotografi se-Asean di Penang Malaysia. Sebagai Juara III dalam ajang Seoul International Invantion Fair 2018 di Korea dengan penemuan obat diabetes berbahan buncis, meraih medali perak di ajang Thailand Investor’s Day 2019 yang diikuti lebih dari 29 Negara di Dunia.
Mahasiswa FKM juga menjadi juara III Kompetisi Inovasi Indonesia One Health University Networks [INDOHUM] tahun 2019. Baru-baru ini mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi juga menyabet Medali Emas sebagai Young Award dalam World Invention Competition Exhibition 2019 di Malaysia, dan masih banyak prestasi lainnya yang telah ditorehkan mahasiswa UINSU.
“Saat ini UINSU sedang bekerja keras untuk mencapai prestasi terbaiknya. Segala kemampuan dikerahkan untuk mencapai tujuan UINSU Juara. Segala sumber daya yang ada juga dikerahkan untuk pencapaian target yang telah ditetapkan, akreditasi A [unggul], program digitalisasi yang harus tuntas tahun 2020,” tukas Prof Dr KH Saidurrahman, M.Ag.
Apabila tiga penguatan menjadi harga mati berhasil diwujudkan di tahun 2020, tandasnya, pada tahun 2020-2024 UINSU akan menjadi juara dalam makna yang sebenarnya.
empat, Lembaga Kajian Kebangsaan dan Keummatan (LK3). Lembaga ini bergerak dalam mensosialisasikan nilai-nilai kehidupan bersama dalam bingkai NKRI. Kelima, Lembaga Peace and Human Rights, yang konsisten menyebarkan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan bernegara.
Saat ini UINSU sedang bekerja keras untuk mencapai prestasi terbaiknya, yaitu tiga harga mati; yaitu akreditasi menuju A (unggul), program digitalisasi yang harus tuntas tahun 2020, serta pembuktian internasionalisasi. Jika tiga harga mati ini berhasil diwujudkan pada tahun 2020, pada tahun 2020-2024 UINSU akan menjadi benar-benar Juara