UNS – Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2018 memunculkan inovasi terbaru. Penyelenggaran yang sebelumnya hanya sekali dalam setahun tersebut kini memungkinkan untuk dilaksanakan lebih dari satu kali. Hal ini rencananya akan disiasati dengan dibentuknya Pusat Layanan Tes atau Test Center.
Ravik Karsidi selaku Ketua Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN tahun 2018, yang sekaligus menjabat sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menegaskan bahwa pembentukan Pusat Layanan Tes ini sudah disiapkan dan dikaji. Ia menargetkan Pusat Layanan Tes ini bisa beroperasi pada 2019 mendatang.
“Seleksi nasional seperti SNMPTN yang jalur prestasi atau SBMPTN yang jalur tulis dilakukan sekali dalam setahun. Secara psikologis, suasana tes terasa menegangkan. Selain itu, terasa seakan-akan massa tertentu berkerumun atau terkonsentrasi dalam waktu tertentu. Hal seperti ini yang akan diperbaiki,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir juga mendukung inovasi ini. Menurutnya, inovasi dalam perbaikan penyelenggaraan seleksi ini harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas masuk PTN. Tak hanya dari segi teknis, perbaikan juga nantinya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk memberikan akses bagi pelajar Indonesia yang berpotensi dalam bidang akademik.
“Kita masih harus terus meningkatkan angka partisipasi kasar di perguruan tinggi. Namun, untuk PTN tentu daya tampung harus menyesuaikan kondisi setiap PTN, bergantung pada sarana dan prasarana, dan jumlah dosen. Yang penting, mutu tetap dijaga, yang dimulai dari sistem seleksi calon mahasiswa baru yang berkualitas,” terangnya. humas-red.uns/Dty/Isn