Medan, (UIN Sumut)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap, MA menjelaskan, Allah SWT sangat sayang kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya untuk mencari nafkah, kesungguhan tersebut juga setara dengan menjadi mujahid yang berjuang di jalan Allah, maka termasuk dengan para calon pegawai negeri sipil (CPNS) UIN Sumut yang bertugas untuk mewujudkan peradaban berbasis Islam wasathiyah.
Demikian disampaikannya saat acara penyerahan keputusan Menteri Agama (Menag) dan pembekalan CPNS formasi 2019 UIN Sumut yang digelar di aula utama UIN Sumut Jalan Willem Iskander Medan, Senin (18/1). Sebanyak 47 CPNS, terdiri dari 38 orang jabatan fungsional dosen dan tujuh orang jabatan fungsional tertentu dan dua pelaksana menerima keputusan menteri. Rektor menegaskan, para CPNS mendapat amanah dari negara untuk menjadi calon aparatur sipil negara.
Prof Syahrin menyampaikan beberapa pesan, di antaranya tentang UIN Sumut sebagai tempat strategis dalam pengabdian dan mewujudkan cita-cita peradaban, sehingga akan menghabiskan umur di lembaga pendidikan tinggi Islam ini. Begitupun, pengabdian di kampus Islam negeri ini, sebutnya, juga sebagai perjuangan jihad. “Allah sangat sayang kepada orang yang bersungguh-sungguh dalam kerjanya untuk mencari nafkah. Siapa yang bersungguh-sungguh, ia menjadi mujahid sebagaimana mereka yang berjihad di tengah perang,” urainya.
Rektor menyampaikan, agar para CPNS yang mulai bertugas membawa suasana baru yang mendukung kinerja satuan dan tetap produktif walau di masa pandemi Covid-19. Karena diakui, di masa pandemi, banyak tenaga pendidik sebagai orang lama yang masih kesulitan dalam bekerja di masa pandemi.
“Kalian datang di tempat baru, datangkan suasana baru di tempat kerja. Harapan saya, saudara rajin sejak sekarang sebagai CPNS dan tetap rajin hingga pensiun kelak,” pungkasnya.
Prof Syahrin mengajak, agar para dosen dan tenaga kependidikan baru tersebut memahami yang menerapkan nilai-nilai keislaman dalam bekerja di UIN Sumut. Yaitu sebagai pusat integrasi ilmu dengan islamic science dan islamic studies. Ia mengajak, segenap civitas harus betul-betul menyerahkan diri kepada Allah dalam melaksanakan tugas di sini. Sungguh-sungguh dalam beribadah dan punya akhalakul karimah serta mampu menjadi teladan.
Ia mengajak untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dalam bertugas dan menghormati serta berkolaborasi dengan para dosen senior di kampus Islam negeri tersebut untuk mewujudkan visi dan misi kampus. Menjaga hierarki dan tidak bekerja sendiri. “Yang mengangkat kalian sebagai ASN adalah negara, oleh karena itu, hiduplah sebagai warga negara yang baik, dengan menebalkan keislaman yang kita anut yaitu Islam yang wasathiyah,” tukasnya. (Humas)
Silahkan klik disini :