MEDAN (UINSU)
Kediaman Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mendadak ramai dengan kehadiran belasan mahasiswa asing asal Pattani, Thailand bagian Selatan, Sabtu (1/5/2021). Mereka datang untuk bersilaturahim dengan Prof Dr Syahrin Harahap MA, yang selama ini memang menjadi bapak asuh mereka.
Mahasiswa Thailand ini merupakan bagian dari puluhan mahasiswa asing, mayoritas dari Negara di Asia Tenggara yang menuntut ilmu di UINSU. Di antaranya berasal dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UINSU. Abdulroman menyebutkan, Prof Dr Syahrin Harahap sudah seperti ayah asuh bagi mereka sejak sebelum menjadi Rektor UINSU.
Setelah berbuka puasa bersama dan salat Maghrib berjamaah, silaturahim itu dirangkai dengan diskusi santai seperti anak dan orang tua. Dalam perbincangan itu, rombongan yang dipimpin Abdulroman Mahae ini menyampaikan sejumlah hal terkait keberadaan mereka di UINSU. Mulai dari dampak Covid-19, masalah KITAS hingga perkuliahan di UINSU.
“Kalau perkuliahan, Alhamdulillah baik Pak. UINSU memberikan kami ilmu yang kami butuhkan. Tentu kami terus mengharapkan dukungan Bapak dan UINSU secara kelembagaan untuk proses pendidikan kami di Indonesia ini,” bebernya.
Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap, MA, mengapresiasi kehadiran mahasiswa Pattani, Thailand, ke rumahnya. Menurutnya, dari apa yang disampaikan UINSU memastikan pelayanan prima harus terus diberikan terhadap semua hal akademik dan akomodasi bagi mahasiswa UINSU. “Saya juga minta supaya UINSU dipromosikan di Thailand. Supaya jumlah mahasiswa dari sana semakin banyak di UINSU,” katanya.
Prof Syahrin Harahap menambahkan, promosi ke Negara Asia Tenggara patut dilakukan karena UINSU memiliki dua keunggulan yakni Wahdatul Ulum dan Moderasi Beragama. Kata dia, dengan kuliah di UINSU mahasiswa asing ini akan menjadi lulusan dengan keilmuan integratif dan turut mengembangkan paradigma Islam Washatiyah, moderasi beragama di negaranya kelak.
“Saya mendorong kalian juga mengambil ilmu sebanyak-banyaknya di Indonesia. Selain di kelas dan perkuliahan resmi, kalian bisa juga melakukan metode sorogan dengan mendatangi langsung guru-guru besar yang dimiliki UINSU. Lalu kalian serap dan sebarkan pemikirannya untuk mengembangkan masyarakat di negeri kalian,” pungkasnya.
Menurutnya proses pendidikan mahasiswa asing maupun calon mahasiswa asing di UINSU jangan sampai terganggu karena pandemic Covid-19. Pihaknya akan menyediakan registrasi online dan kuliah bisa dilakukan secara daring sampai peraturan mengharuskan pembelajaran secara luring. Termasuk juga pembayaran uang kuliah, akan dipermudah.
“Karena itu saya harap jumlah mahasiswa dari Pattani, Thailand ini bertambah dari sisi jumlah. Sekarang ada 16 orang, saya minta di tahun mendatang menjadi 160 orang,” bebernya.
Dalam situasi Covid-19 ini, kata dia, mahasiswa asing di UINSU juga terdampak secara ekonomi. Karena Covid-19 adalah pandemik global hal itu juga memapar masyarakat di negara-negara di Asia Tenggara, seperti Thailand.
“UINSU punya beasiswa UPZ. Saya akan upayakan agar beasiswa UPZ ini bisa disalurkan untuk mahasiswa asing yang membutuhkan. Karena UINSU menyadari, seluruh kita, penduduk dunia mengalami kesulitan karena Covid-19,” terang Prof Syahrin. (Humas)