Medan, (UIN Sumut)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) masih tetap menjadi salah satu kampus yang diminati masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Hal itu ditandai dengan tingginya minat calon mahasiswa yang mengikuti berbagai jalur penerimaan mahasiswa baru di kampus Islam negeri tersebut, misal pada jalur UM-PTKIN yang diikuti 4.015 peserta.
Demikian dijelaskan Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, MA didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof Dr Hasan Asari, MA dan Kepala Biro AAKK Dr Dur Brutu saat konferensi pers terkait pelaksanaan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2021 yang digelar secara daring di Gedung Biro Rektor UIN Sumut Jalan Willem Iskander Medan, Senin (24/5). “Minat untuk masuk ke UIN Sumut tetap tinggi, walau sebelumnya kita ada kekhawatiran terjadi penurunan karena situasi pandemi dan kesulitan masyarakat. Namun ternyata tetap tinggi dan meningkat, alhamdulillah,” ujar Prof Syahrin.
Dijelaskannya, UM-PTKIN ini merupakan jalur keempat penerimaan mahasiswa baru dari lima jalur yang tersedia, baik yang dikoordinasikan Kemendikbudristek dan Kementerian Agama serta jalur seleksi mandiri. Pada jalur UM-PTKIN 2021 ini diikuti 4.015 peserta dengan rincian kelompok IPA 313 dan kelompok IPS 3.703 orang. Dari jalur ini, tersedia kuota mahasiswa baru sebanyak 2.557 orang tersebar di sekitar 40 program studi di delapan fakultas.
Prof Syahrin menyampaikan 10 program studi terfavorit yakni pendidikan agama Islam, perbankan syariah, pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, ekonomi Islam, akuntansi syariah, bimbingan konseling pendidikan Islam, manajemen pendidikan Islam, pendidikan bahasa Inggris, hukum tata negara dan hukum ekonomi syariah. Berbagai jalur penerimaan mahasiswa baru, jelasnya, merupakan upaya menghimpun mahasiswa baru yang berkualitas dan sesuai dengan visi kampus, di antaranya terkait integrasi keilmuan dan moderasi beragama. “Dengan dukungan seluruh masyarakat khususnya Sumut, para guru besar, dosen dan tenaga kependidikan, UIN Sumut hingga saat ini masih di hati umat,” tukasnya.
Dengan penerimaan mahasiswa baru, UIN Sumut bertekad mewujudkan kampus sebagai pusat integrasi ilmu atau integration of knowledge dengan paradigma wahdatul ‘ulum dan moderasi beragama yang dijadikan sebagai sikap umum seluruh civitas akademika kampus dan ditanamkan kepada mahasiswa baru, sehingga memiliki ciri beragama yang wasathiyah dan moderat.
Jika tahun lalu, kuota mahasiswa baru di seluruh jalur penerimaan sekitar 6.000, tahun ini UIN Sumut merencanakan kuota mahasiswa baru menyampai 8.000 dari semua jalur, namun angka tersebut belum final dan masih disesuaikan dengan berbagai tahapan penerimaan mahasiswa baru. Peningkatan kuota itu juga seiring dengan perbaikan layanan, kualitas dosen dan sarana prasarana seperti telah dioperasikannya kampus IV Tuntungan. Begitu pun, kampus Islam ini terus mengalami tren yang positif. “Daya banding atau daya saing kita secara nasional bergerak naik. Mulai dari minat, peningkatan kualitas, kualifikasi pengajar, perolehan akreditasi program studi dan lainnya mengalami tren kenaikkan yang menggembirakan,” urai rektor.
Sementara Prof Hasan Asari menyampaikan, SSE digelar tiga hari pada 24, 25 dan 27 Mei 2021 dengan jumlah sembilan sesi ujian. Materi ujian meliputi tes kemampuan dasar dan tes kemampuan bidang serta dipantau 69 pengawas ujian. Dari 4.015 peserta tersebut, berasal dari berbagai daerah dan didominasi Sumut. Daerah lain di antaranya, Aceh, Riau, Sumbar, Sumsel, Kepri, Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, Yogyakarta, Jambi, Jawa Timur, NTB dan Sulawesi Tenggara.
Dijelaskannya, penerimaan mahasiswa baru ini digelar tiap tahun dengan dengan lima jalur penerimaan. Yakni SNMPTN dan SBMPTN yang dinaungi dan dikordinasikan bersama Kemendikbudristek, lalu jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN dikoordinasikan bersama Kemenag, lalu jalur terakhir yakni seleksi mandiri. Untuk jalur UM-PTKIN ini, pengumuman kelulusan pada 17 Juni mendatang. Terkait situasi pandemi, segala proses dan tahapan seleksi digelar secara daring dengan SSE, kendala dihadapi yakni jaringan internet yang belum menyentuh semua daerah yang mengikuti ujian.
Sebagai wujud internasionalisasi, UIN Sumut tahun ini juga didaulat Kemenag RI sebagai panitia pelaksana untuk seleksi calon mahasiswa baru luar negeri untuk kuliah di Timur Tengah baik program beasiswa dan non beasiswa S-1 yang telah digelar beberapa waktu lalu. Prof Syahrin menjelaskan, seleksi calon mahasiswa Timur Tengah diikuti 384 peserta yang berasal dari berbagai pesantren dan madrasah di Sumatera yang juga mengikuti ujian secara daring. Dari jumlah itu, 71 lulus mengikuti seleksi wawancara dan 67 di antaranya dinyatakan lulus seleksi akhir.
Terkait hal itu, UIN Sumut menjadi ladang pengabdian bagi anak-anak bangsa dan generasi muda yang belajar di luar negeri. Hal itu pula sebagai pendukung kampus Islam ini memiliki nuansa internasional yang mengakomodir mahasiswa luar negeri. Usai konferensi, rektor dan pejabat meninjau pelaksanaan dan proses ujian yang dijalankan tim pengawas ujian secara daring tersebut. (Humas)