Medan, (UIN Sumut)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) telah berupaya melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan di semua lini pengelolaan dan pengembangan kampus termasuk terkait tata kelola. Hal itu merupakan usaha untuk menjadi salah satu perguruan tinggi Islam negeri terbaik di Indonesia.
Demikian disampaikan Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, MA dalam sambutannya saat pembukaan acara pembinaan tata kelola keuangan badan layanan umum (BLU) UIN Sumatera Utara tahun anggaran 2021 di aula utama kampus II Jalan Willem Iskander Medan, Selasa (25/5). “Kami telah berupaya melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan di semua pengelolaan dan pengembangan UIN Sumut, kami berharap jika ada kesalahan di masa lalu jangan menjadi beban untuk perbaikan di masa mendatang,” ujarnya.
Pembinaan yang diikuti ASN UIN Sumut tersebut menghadirkan narasumber yakni Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani, STP, MT. Acara turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof Dr H Nizar Ali, MAg, Inspektorat Jenderal Kemenag Dr Deni Suardini, SEI, AKT, MM, CFRA, CA, QIA, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sumatera Utara Drs H Syahrul Wirda, MM, Kepala Biro Keuangan Kemenag Ali Irfan. Berhadir pula para pejabat Kanwil Kemenag Sumut dan para pimpinan UIN Sumut.
Prof Syahrin menyampaikan, perbaikan dilakukan sekuat tenaga di dalam berbagai sektor terutama terkait tentang tata kelola, satuan pengawas internal, pengelolaan manajemen dan lain sebagainya. “Saya perintahkan seluruh pejabat UIN Sumut memberikan pengelolaan yang lebih baik,” imbuhnya.
Salah satu upaya, yakni dalam waktu dengan bersama Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara akan komitmen untuk mewujudkan zona integritas (ZI) pencanangan wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) yang diterapkan di UIN Sumut. Program ini juga mendapat sambutan baik dari Kejatisu. Prof Syahrin menyatakan, para pejabat di lingkungan UIN Sumut siap menerima bimbingan dan petunjuk dari narasumber dan pejabat tinggi di Kemenag. “Ini upaya meraih cita-cita kita untuk memperbaiki dan meningkatkan serta membuat UIN Sumut terbaik atau salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” tukasnya.
Sementara narasumber Prof Ali Ramdhani menyampaikan, menilik perjalanan UIN Sumut selama ini ditambah kehadiran para pejabat tinggi Kemenag di kampus tersebut, maka disimpulkan ada hal yang perlu diperbaiki bersama. Menurutnya, untuk menjalankan tata kelola perguruan tinggi Islam sangat diperlukan ketaatan dan keteladanan yang perlu dijadikan tradisi khususnya di lingkungan Kemenag. Pembinaan ini juga untuk melihat sejauh mana ketaatan yang dijalankan dalam budaya kerja.
Pencanangan budaya kerja, jelasnya, seperti program kementerian yang sejak dulu disampaikan, yakni terkait budaya kerja yang memuat tentang nilai-nilai integrasi, profesional, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan. Nilai-nilai penting tersebut harus terekspresikan dalam rutinitas kegiatan dan kerja sehari-hari. Ketaatan yang menjadi kunci, terangnya, bisa dibangun berdasarkan profesionalitas.
Terkait pembinaan tata kelola BLU UIN Sumut, Prof Ali menuturkan, perlu dibangun suatu pola untuk penguatan tanggung jawab khususnya di lembaga pendidikan Islam. Menanamkan makna bahwa tanggung jawab kerja bukan hanya kepada inspektorat atau BPK namun juga tanggung jawab kepada Allah semesta alam. “Perguruan tinggi harus berdiri tegak menjadi teladan bagi masyarakat,” tukasnya.
Di akhir sambutannya, ia menegaskan, perguruan tinggi harus mampu menjadi mercusuar yang mampu menerangi dunia di saat kegelapan dan mampu menjadi penunjuk arah kepada orang-orang yang mencari peradaban. Keteladanan dengan ketaatan menjadi unsur penting yang memperkuat perguruan tinggi bisa menjadi mercusuar bagi masyarakat. (Humas)