Rektor UIN Sumut Minta Implementasi Wahdatul ‘Ulum Dilakukan Serius

Rektor UIN Sumut Minta Implementasi Wahdatul ‘Ulum Dilakukan Serius

MEDAN (UIN Sumut)

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap mengingatkan para dosen dan pengelola Program Studi (Prodi) di lingkungan UIN Sumut untuk mengimplementasikan integrasi ilmu berbasis Wahdatul ‘Ulum secara serius.

Hal itu disampaikannya dalam acara sosialisasi Wahdatul ‘Ulum yang dihadiri Wakil Rektor I UIN Sumut, Prof Dr Hasan Asari, Ketua Senat UIN Sumut Prof Dr Syaiful Akhyar, Ketua Wahdatul Ulum Prof Dr Sukiman, Dekan-dekan dan Wakil Dekan I 8 Fakultas di UIN Sumut, di Aula Pusbinsa UIN Sumut, Senin (26/7/2021).

“Formulasi dari paradigma Wahdatul ‘Ulum kan sudah jelas, sekarang kan tinggal implementasi. Implementasi itu ada pada rumusan kurikulum pengajaran, penelitian, pengabdian, penulisan karya ilmiah, skripsi, tesis, disertasi. Dan itu semua lebih banyak ditangani oleh fakultas,” kata Prof Syahrin.

Syahrin mengatakan, dia berharap UIN Sumut harus mencerdaskan dan menyelamatkan. Dengan Wahdatul Ulum, dia optimis itu terwujud.

Dengan begitu, Prof Syahrin berharap agar konsep Wahdatul ‘Ulum ini bisa diimplementasikan dengan serius dan konsisten.

Selain itu, Wahdatul ‘Ulum ini juga kata Prof Syahrin diharapkan dapat menggelorakan pengkajian dan teknik penerapan. Sehingga, bisa memperkaya kemampuan setiap dosen dan pengelola Prodi dalam menerapkan integrasi ilmu berbasis Wahdatul ‘Ulum itu sendiri.

“Itu harapan kita, sehingga setiap dosen dan pengelola Prodi dapat menerapkan Wahdatul ‘Ulum ini,” jelasnya.

Dalam mendukung hal itu, lanjut Prof Syahrin, UIN Sumut di tahun 2021 juga akan menghadirkan minimal 20 buku terkait Wahdatul ‘Ulum. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi para dosen dan pengelola Prodi dalam penerapan Wahdatul ‘Ulum di UIN Sumut.

“Sekarang saja text book kan sudah kita tetapkan ada sebahagian moderasi beragama sebagian Wahdatul Ulum integrasi ilmu. Jadi paling tidak 20 buku akan kita hadirkan pada tahun ini tentang Wahdatul Ulum. Sehingga referensi tentang Wahdatul Ulum itu, lebih banyak yang dapat diserap, dibaca dan untuk diterapkan oleh para dosen dan pengelola prodi,” pungkasnya. (finta rahyuni)