Jakarta, (UIN Sumut)
Saat ini dalam hampir semua lini, termasuk dalam kelembagaan perguruan tinggi, masyarakat menghadapi perubahan dan dinamika serta perkembangan zaman yang menjadikan publikasi dan kekuatan kehumasan menjadi inti dari segalanya. Maka dari itu, perlu mengemas citra yang menarik dan inovatif sehingga diketahui publik.
Demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Pendis Kemenag) RI Prof Dr Ali Ramdani dalam arahan dan bimbingannya pada pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan Pendis bertema ‘Jejaring dan diseminasi humas perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia’ yang digelar di Hotel Artotel, Jakarta, Kamis (4/11).
Ia menjelaskan, peran bidang kehumasan khususnya dalam kelembagaan perguruan tinggi Islam menjadi penting dan vital terkait dengan eksistensinya di tengah masyarakat dan hal itu yang kini dipraktikkan dalam keseharian. Ia mencontohkan tokoh-tokoh nasional seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang menggunakan daya dukung dan daya topang dari kehumasan, sehingga akhirnya bisa mendapat tempat di masyarakat.
Hal semacam itu yang diharapkan bisa diterapkan dalam perkembangan PTKI yakni mengoptimalkan peran humas. Ia menegaskan, kekuatan humas terletak pada kemampuan agitasi untuk merubah pandangan masyarakat termasuk dengan menyebarkan tentang wawasan dan informasi kelembagaan serta prestasi.
Meningkatkan peran penting humas di perguruan tinggi, ia mengimbau agar humas harus mendapat tempat yang teramat sangat penting dan strategis. Karena menurutnya, humas menjadi pengait bagi universitas di tengah masyarakat. Ia mengarahkan, agar komunitas kehumasan di lingkungan PTKI lebih meningkatkan kemampuan dan kualitas dengan inovasi dan kreasi sehingga memberikan kinerja yang optimal dan meningkatkan eksistensi kampus.
Menurutnya, humas merupakan perwajahan lembaga yang langsung menyapa masyarakat. Untuk itu, berbagai PR terkait kehumasan dan informasi dirumuskan dalam rakor tersebut. Ia mengharapkan berbagai persoalan kehumasan di PTKI, kendala dan kekurangan hingga upaya mitigasi dan tawaran solusi bisa dirumuskan melalui forum yang diikuti perwakilan humas dari 58 PTKI seluruh Indonesia.
Ia juga mengarahkan, agar kampus terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, media dan institusi lainnya. Seperti yang ia contohkan, yakni UIN Ar-Raniry Aceh yang setara dengan forkopimda lainnya dan terlibat sebagai wadah konsultasi daerah dalam menentukan kebijakan dan lain sebagainya. Hal semacam itu, jelasnya, sebagai buah dan hasil dari komunikasi dari unsur kehumasan.
Ketua panitia rakor, Solla Taufik yang juga Sub Koordinator Humas Ditjen Pendis Kemenag RI dalam laporan menyampaikan, kehadiran humas di ajang nasional di lingkungan kementerian menjadi modal untuk meningkatkan silaturahmi dan hubungan kehumasan terutama di PTKIN. Sehingga program ini digelar dengan maksud untuk menyamakan narasi dan sepakat untuk menjaga kualitas kehumasan di perguruan tinggi Islam. Sehingga segala prestasi dan informasi bisa disampaikan ke publik lebih optimal baik dalam lingkup nasional dan internasional.
Ketua Forum Humas PTKIN se-Indonesia Suhirman Adita, MPd dalam sambutan menyampaikan, rangkaian kegiatan kehumasan tersebut sempat terkendala karena pandemi. Namun kini mulai dijalankan berbagai agenda terkait. Forum tersebut, jelasnya, juga dimaksudkan untuk menyusun dan menyempurnakan lagi program-program yang menjadi prioritas terkait kehumasan
Ia menegaskan, pretasi kampus harus seiring publikasi. Lalu bidang humas diharapkan bisa lebih berekspresi dan berinovasi juga meningkatkan capacity building kehumasan, khususnya dalam menaikkan pencitraan kampus dan kelembagaan secara internal dan eksternal. Giat yang diselenggarakan Dirjen Pendis Kemenag ini diikuti para pranata humas atau sub koordinasi humas dan informasi di PTKIN seluruh Indonesia.
Mewakili UIN Sumatera Utara, Kasubbag Humas dan Informasi, Yunni Salma, MM mengikuti forum tersebut. Ia mengharapkan, hasil dan rumusan dalam rakor ini nantinya bisa terapkan di UIN Sumut untuk meningkatkan peran kehumasan juga terkait memajukan kampus yang lebih informatif.