4 Karya Inovasi Mahasiswa UIN Sumut Masuk Final OASE PTKI di Aceh

4 Karya Inovasi Mahasiswa UIN Sumut Masuk Final OASE PTKI di Aceh

Banda Aceh, (UIN Sumut)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) berhasil masuk babak final di 6 cabang ajang Olimpiade, Agama, Sains dan Riset (OASE) I Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia yang diselenggarakan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Empat di antaranya berhasil masuk pada babak final pada lomba karya inovasi nasional tersebut.

Sub Koordinator Humas dan Informasi UIN Sumut Yunni Salma, MM bersama staf Firman Zain menyampaikan, empat karya inovasi yang masuk final yakni produk inovasi bidang robotik dan program bernama Autwad Application atau Automatic Water Depot Application, produk inovasi bidang astronomi dan ilmu falaq yaitu Teknologi Warp Speed dalam Penjelajahan Makrokosmos, pada bidang inovasi media pembelajaran i-Math Vinter atau Islamic Mathematica Video Interactive, serta pada bidang inovasi produk halal dan ketahanan pangan bernama Istaid Soap.

Untuk produk Autwad, jelas Yunni, digagas tim beranggotakan Intan Fatimah Azzahra, Arief Marzuki dan Rapita Wizaoktavia. Produk inovasi program diyakini menjadikan kerja pelayanan depot air minum akan menjadi lebih efektif dan efesien. Intan Fatimah menjelaskan, aplikasi digital dimaksud memanfaatkan perangkat sensor dan jaringan. Perangkat yang dipasang akan bekerja apabila air di dalam galon di tempat konsumen habis dengan memberikan notifikasi ke depot.

“Jadi, petugas depot tidak perlu berkeliling membawa galon air. Namun cukup hanya dengan membuka dan memantau aplikasi dari ponsel pintar. Jadi lebih efektif dan efesien untuk membawa galon air yang diperlukan untuk pelanggan,” urainya.

Setelah giat tersebut, ia optimis agar produk tersebut dikembangkan. Jadi tidak sebatas untuk memantau dan mengetahui kondisi kebutuhan air minum konsumen, namun juga dikembangkan dari sisi layanan dan pemesanan dan pembayaran non-tunai dengan berbagai platform pembayaran online.

Karya kedua yang masuk final, yakni produk bernas bidang astronomi yang diberi nama Teknologi Warp Speed dalam Penjelajahan Makrokosmos. Produk ini disusun tim mahasiswa terdiri dari Anisa Septina Yanti, Jakariya dan Nadiyah Azzuhriyyah. Secara sederhana, teknologi ini dimaksudkan untuk memanipulasi kecepatan cahaya dalam penjelajahan luar angkasa. Temuan ini bersumber dari temuan Miguel Alcubierre terkait perjalanan luar angkasa yang bisa ditempuh melebihi kecepatan cahaya.

Dengan berbagai metode, perhitungan dan kajian mendalam, teknologi ini dimaksudkan salah satunya untuk memperpendek waktu penjelajahan luar angkasa melebihi relativitas pada umumnya. Dalam studi pendahuluan dijelaskan, perjalanan dan penjelajahan luar angkasa menjadi salah satu solusi untuk menemukan tempat tinggal baru bagi peradaban manusia ketika bumi mendekati kehancuran.

Karya ketiga yang mengikuti ajang final tersebut yakni media pembelajaran kreatif bernama I-Math Vinter atau Islamic Mathematica Video Interaktif yang beranggotakan Anisa Rahman, Nasyawa Hilmi, Dina Ika Sintia. Inovasi bidang media pembelajaran ini sebagai upaya dan usaha menjawab persoalan pendidikan di Indonesia khususnya bidang matematika yang masih dianggap sulit. Inovasi tersebut dengan video interaktif dimaksudkan menjadikan dan mengubah paradigma dan tanggapan masyarakat bahwa matematika itu menarik dan menyenangkan. Diharapkan temuan ini dikembangkan secara inklusif sehingga lebih bermanfaat bagi banyak orang khususnya dalam belajar matematika.

Dari kajian terkait, disimpulkan bahwa video interaktif sebagai media pembelajaran tutorial saat ini dapat dikategorikan efektif digunakan untuk melengkapi sarana pembelajaran sebagai bahan diskusi, praktik dan meningkatkan kemampuan siswa. Dengan menggunakan dan menghasilkan media pembelajaran yang unik meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa dapat mempraktikan kembali materi yang telah disampaikan.

Produk keempat dari UIN Sumut yakni di bidang produk halal dan ketahanan pangan yang beranggotakan Nurhasanah, Fariz Miftach Arif Nugraha dan Hafizah Khairina Umaroh. Tim yang dipimpin Nurhasanah dan rekan-rekan mengusung inovasi sabun alami kombinasi tanaman lokal andaliman, minyak jelantah, ekstraksi bunga tanjung yang berfungsi untuk kesehatan kulit. “Produk ini untuk mencerahkan dan melembabkan kulit dan cocok serta aman untuk kulit sensitif. Produk inovasi ini dibuat dengan beberapa tahap dan metode mulai dari studi literatur dan tahapan lain,” ujarnya.

Yaitu ekstraksi tanaman andaliman dan bunga tanjung. Minyak jelantah juga dimurnikan dengan batu apung dan karbon aktif lalu disaring dengan kertas saring untuk menghasilkan minyak murni. Komponen lain yakni alkali, air dan minyak jagung. Produk kecantikan tersebut, jelasnya, juga direncanakan untuk dikembangkan dengan mendapat izin BPOM dan sertifikasi halal dari MUI.

Sebelumnya bahkan produk ini telah mendapatkan HAKI dan dilindungi Kemenkumham. Selain untuk kompetisi, produk ini juga disiapkan untuk tujuan yang lebih luas ke depan. Ia menyatakan, program ini bagus sebagai wahana meningkatkan daya kompetisi, uji kreativitas dan inovasi sebagai agen perubahan dan kaum muda.

2 cabang lainnya yang juga masuk final OASE ialah cabang Storytelling yang diwakili Dwi Nur Annisa dan pada cabang Pildama Putra diwakili M. Agung Permana, Kedua cabang tersebut mengikuti babak final secara daring.

Apresiasi

Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap terkait giat OASE yang diikuti mahasiswa UIN Sumut dalam video sambutan menyampaikan seluruh civitas akademika UIN Sumatera Utara mendoakan dan mengharapkan semoga mahasiswa UIN Sumut yang mengikuti kegiatan final Oase berhasil dan memperoleh predikat yang membanggakan UIN Sumut, “Kami yakin kamu pasti bisa”. tungkasnya.

Sementara Wakil Rektor III Dr Nispul Khoiri yang turut mendampingi mahasiswa menyampaikan OASE yang saat ini berlangsung di UIN Ar-Raniry Banda Aceh menjadi ajang untuk mengukur dan membangkitkan potensi yang ada dikalangan mahasiswa khususnya di PTKI dan lebih terkhusus lagi di UIN Sumatera Utara, ajang bergengsi ini harus terus kita dukung dan dorong terutama kepada mahasiswa UIN Sumut. Saya yakin dari 36.000 lebih mahasiswa kita punya potensi punya bakat dari pada berbagai macam bidang. Persiapan kita pada kegiatan ini juga cukup terukur hingga kita bisa masuk final di OASE ini. Kami memberikan dukungan yang setinggi-tingginya kepada mahasiswa kita dan kami yakin kemenangan sudah didepan mata. Kedepannya kita harus siap dan dukung untuk setiap tahunnya pada setiap ajang kompetensi lainnya, membangun subtansi masyarakat pembelajar itu tidak hanya dalam konteks tri darma perguruan tinggi tapi dalam segala hal yang juga dimiliki mahasiswa. Mahasiswa kita punya potensi besar dan UIN Sumut siap untuk hal itu. (humas)