UIN SU Gelar Rapat Kerja Pimpinan 2020

UIN SU Gelar Rapat Kerja Pimpinan 2020

Medan, (UIN SU)


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) menggelar Rapat Kerja Pimpinan tahun 2020 di Berastagi Cottage pada 19-21 Februari 2020. Melalui raker ini, diharapkan menghasilkan program kerja berbasis tiga harga mati yaitu akreditasi unggul, digitalisasi dan internasionalisasi.

Rektor UIN SU, Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan, secara umum rapat kerja pimpinan ini membahas dua agenda utama. Yaitu menyoal evaluasi kegiatan di 2019 dan membahas percepatan penyerapan anggaran secara kualitatif pada 2020. Rektor juga menyampaikan pesan-pesan dari Menteri Agama RI terkait pelaksanaan tugas dan kinerja di kementerian ini termasuk di jajaran kampus-kampus Islam negeri.

“Pesan yang harus kita camkan, yaitu pertama upaya untuk terhindar dari korupsi tentu saja definisi soal ini kita sudah paham dan akan perlu dipertegas. Kedua yaitu terkait moderasi beragama. Ketiga menyoal NKRI harga mati, tidak ada yang boleh berpikir khilafah dan lain-lain, tapi harus NKRI. Apa lagi bagi aparatur sipil negara, tidak boleh ada yang korupsi. Termasuk menerapkan lima budaya kerja Kementerian Agama yaitu integeritas, profesional, inovasi, tanggung jawab dan keteladan,” ujarnya.

Usai memberikan sambutan pembukaan, rektor lalu memanggil setiap pimpinan dari delapan fakultas dan program pascasarjana tanda lengkapnya peserta rapat kerja ini. Pemanggilan itu dijawab semangat dengan slogan oleh para pimpinan unit kerja. Acara dilanjutkan dengan materi evaluasi pelaksanaan anggaran 2019 yang dibawakan Kepala Ortala Kemenag RI, Drs. H. Afrizal Zein, M.Si yang juga selaku Ketua Dewan Pengawas UIN SU Medan.

Ia menjelaskan, sebagai dewan pengawas (Dewas) maka evaluasi dinilai penting dilakukan. Ia menilai, perkembangan UIN SU memang cukup bagus. Walau masih terdapat beberapa hal yang dievaluasi namun masih bisa diatasi dan diberikan masukan serta solusi. Ia menyampaikan, dari fungsi pengawasan yang dijalankan, didapat berbagai progres atau perkembangan. Dijelaskannya, Dewas tidak mengeksekusi, tapi memberikan saran dan masukan terkait langkah-langkah yang diambil ke depan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam keorganisasian UIN SU.

Sesi selanjutnya yaitu diskusi dan tanya jawab bersama pimpinan UIN SU terkait evaluasi pelaksanaan anggaran. Termasuk soal pengawasan Badan Layanan Umum (BLU) dan terkait pengembangan organisasi.

Agenda bimbingan Rektor UIN SU, Prof. Saidurrahman kepada peserta rapat tentang arah program kerja yang berorientasi pada tiga harga mati. Di bawah komandonya, UIN SU terus berbenah mengembangkan tiga harga mati, yaitu akreditasi institusi unggul, digitalisasi sistem pembelajaran dan pelayanan serta internasionalisasi kampus. Empat tahun jabatannya, tiga harga mati ini mulai dirasa perubahan di seluruh aspek seperti pembelajaran, kurikulum, kegiatan mahasiswa, riset, pertukaran dosen dan mahasiswa dan banyak lagi lainnya. Rektor menilai, saat ini bukan hanya tiga harga mati tapi ditambah menjadi lima harga mati. Yaitu terkait filantropi dan bisnis yang begitu terasa melekat di kampus Islam negeri terbesar di Sumut.

Harga mati keempat yaitu filantropi Islam dari aspek pengelolaan zakat, infak, sedekah bahkan wakaf. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja lembaga UPZ yang menghimpun dana zakat lebih dari Rp 3 miliar yang kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada 2.000 mahasiswa sejak berdiri beberapa tahun lalu. Kebijakan mengumpul pendapatan pegawai UIN SU lalu dikelola secara baik dinilai sebagai upaya nyata penerapan nilai-nilai filantropi Islam. Harga mati kelima yaitu bisnis, saat ini UIN SU terus berpacu mengembangkan bisnis berbasis syari’ah seperti jasa hotel syari’ah dan lain-lain.

Berbagai perkembangan kampus di sampaikan, terutama terkait fasilitas dan sarana prasarana. Termasuk penyelesaian tujuh gedung di lokasi kampus IV Medan Tuntungan yang akan selesai pertengahan tahun 2020 ini. Dikabarkan dua fakultas, yaitu FKM dan FST akan bisa menggunakan fasilitas baru tersebut pada tahun ajaran baru mendatang yaitu pada September 2020. Pembangunan fisik ini rektor sampaikan sebagai upaya dan komitmen UIN SU juara menuju world class university pada 2045 mendatang. Banyak persyaratan menuju predikat itu namun harus dimulai dengan pembangunan mulai sekarang.

Ia menyebutkan, tiap tahun jumlah mahasiswa yang diterima terus bertambah. Dan dinilai akan terus meningkat bila fakultas kedokteran sudah mulai berjalan dan hal itu dipastikan beberapa tahun mendatang. Hal ini menjadikan UIN SU semakin mampu bersaing dengan berbagai PTN di bawah Kemendikbud. Ia menilai UIN SU kini menjelma menjadi kampus kelas atas di Indonesia. Hal ini ditandai dengan keunggulan pembelajaran ekonomi Islam dan pengoptimalan nilai filantropi Islam yaitu wakaf dan zakat.

Menariknya, direncanakan pada tahun ajaran baru mendatang, mahasiswa baru UIN SU akan diasramakan dalam program ma’had. Hal ini dinilai terobosan besar dalam pendidikan tinggi. Rapat kerja ini juga diisi dengan orasi ilmiah tentang konsep wahdatun ‘ulum dalam pembangunan kampus modern dibawakan Prof.Dr. H. Syahrin Harahap, MA. Turut hadir dalam rapat kerja ini Ketua Senat UIN SU Prof. Mohammad Hatta, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof. Dr. Amroeni, M.Ag, Kepala Biro AUPK Dr. H. Tohar Bayoangin, M.Ag, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Drs. Syihabuddin yang juga selaku Ketua Panitia dan para pimpinan UIN SU.

Masing-masing dekan juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan rencana program kerja ini. Kegiatan berpuncak pada penyampaian dan penandatanganan kontrak kinerja 2020, target indikator kinerja utama BLU 2020 dan target kinerja realisasi anggaran 2020. Acara penutupan digelar Jumat (21/2), peserta dan pimpinan UIN SU kembali ke Medan.(humas)