Medan (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan, besok Sabtu (01/08/2020) melakukan penyembelihan 48 hewan kurban yang dipusatkan di kampus UIN SU dan disebar ke berbagai daerah minoritas Islam.
“Tahun ini, Alhamdulillah, sivitas akademika UIN SU menyembelih 48 hewan kurban. Sebanyak 47 ekor sapi dan satu ekor kambing,” kata Rektor UIN SU TGS Prof Dr KH Saidurrahman MAg dan Ketua Panitia Kurban Sangkot Rambe UIN SU dalam siaran persnya yang diterima Asaberita.com, di Medan, Jumat (31/07/2020).
Prof Saidurrahman dan Sangkot mengatakan dari 48 ekor hewan kurban tersebut, 18 ekor di antaranya disebar ke berbagai daerah di kabupaten/kota, terutama daerah minoritas umat Islam dan masyarakat Islam terdampak covid 19 yang membutuhkan bantuan.
Dia mengatakan, 48 ekor hewan kurban itu diambil dari para dosen dan pegawai UIN SU yang jumlahnya sekitar 330 pekurban. “Kita bangga jumlah pekurban di UIN SU yang berasal dari pegawai dan dosen jumlahnya bertambah. Semoga tahun depan jumlahnya ini terus meningkat,” kata Prof Saidurrahman.
Rektor menyebutkan, sebanyak 18 ekor hewan kurban yang disebar ke daerah telah di berada di lokasi sesuai desa yang dituju.
Adapun rincian 18 hewan kurban itu, di satu ekor di Kabupaten Asahan (Desa Banda Minggu Silau Laut), satu ekor di Kecamatan Datuk Datar, Batubara. Kabupaten Pakpak Bharat 2 ekor, Kabupaten Deliserdang 5 ekor yang diberikan di Bandar Setia, Simalingkar, Hamparan Perak, Dusun II Makmur Ujung, dan Pondok Pesantren Mawarudu Salam.
Selanjutnya, satu ekor di Desa Tanjung Medan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Satu ekor di Desa Mardinding, Kabupaten Karo. Kabupaten Simalungun 1 lembu dan satu ekor kambing. Dan 5 ekor di Kota Medan yang disebar ke PWNU Sumut, kompalek Bunga Seroja Ring Road, Perumnas Simalingkar dan 1 ekor kampus IV UIN SU Tuntungan.
Selebihnya 30 ekor lembu disembelih di Kampus II UIN SU Jalan Willem Iskandar Medan. Rektor mengatakan kepedulian seluruh sivitas akademika UIN SU sangat dibutuhkan untuk membantu umat Islam yang sedang membutuhkan, apakah di lokasi minoritas Islam atau umat Islam yang terdampak covid-19.(humas)