Medan, (UIN SUMUT) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SUMUT) menerima kunjungan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dalam rangka silaturahmi kebangsaan di Ruang Sidang Biro Rektor UIN SUMUT Jalan Willem Iskandar Medan, Rabu (2/12). Silaturahmi kebangsaan dipimpin Kepala BNPT Komjen Pol Dr Drs Boy Rafli Amar, MH merupakan wujud kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam upaya pencegahan paham terorisme dan radikalisme.
Rektor UIN SUMUT Prof Dr Syahrin Harahap, MA memimpin penyambutan pimpinan lembaga pemerintah yang bertugas dalam penanganan terorisme tersebut. Dalam sambutan, ia menyampaikan kampus khususnya perguruan tinggi Islam berperan penting dalam pencegahan paham dan tindak terorisme dan radikalisme negatif. Hal ini ditunjukkan dengan konsep moderasi beragama yang dijunjung UIN SUMUT sesuai arahan Kementerian Agama.
Selain itu, Rektor UIN SUMUTÂ menjelaskan, beberapa penelitian yang ia lakukan terkait dengan radikalisme di perguruan tinggi bahkan di lingkup Asia. Dengan kesimpulan kampus punya bagian dan fungsi vital sebagai pencegahan terorisme. Hal tersebut, jelasnya, juga sejalan program UIN SUMUT yang berniat menjadi pusat integrasi ilmu, yaitu menuntaskan kesenjangan antara ilmu umum dan ilmu agama dengan gagasan wahdatun ‘ulum hingga moderasi beragama. “Tekad kita menjadi pusat integrasi ilmu. Masalah kita saat ini adanya dikotomi ilmu umum dan agama. Selain itu dengan konsep pemberdayaan umat dan moderasi beragama,” ujarnya.
Pencegahan radikalisme, jelas Prof Syahrin, merupakan bagian visi dan misi UIN SUMUT yang diraih dengan gagasan dan pengembangan moderasi beragama di tengah masyarakat, termasuk toleransi sesama pemeluk agama. Karya-karya insan akademis dan civitas kampus sejak beberapa tahun lalu juga mengarah dan berfokus pada pemahaman moderasi beragama yang disebarkan kepada masyarakat. Upaya tersebut merupakan komitmen UIN SUMUT menampilkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli menyampaikan, kunjungan silaturahmi kebangsaan ini merupakan rangkaian giat BNPT di Sumut yang sempat tertunda akibat pandemi. Namun begitu ia bersyukur bisa hadir di UIN SUMUT untuk menyampaikan program pencegahan terorisme tersebut. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ia menjelaskan, BNPT saat ini fokus pada peningkatan kualitas deradikalisasi dengan beragam program. Di antaranya meningkatkan komunikasi dengan tokoh ulama, kementerian terkait dan lembaga pendidikan serta ormas keislaman seperti Muhammadiyah.
Selain itu, pihaknya mendukung gagasan dan gerakan moderasi beragama sebagai salah satu upaya melawan paham terorisme dan radikalisme. Berbagai gerakan radikalisme di balik layar hingga merekrut generasi muda dinilai perlu dilawan dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. “Hasil diskusi kami dengan berbagai elemen, kita perlu menguatkan dan meningkatkan serta menyeimbangkan narasi keislaman dengan nasionalisme,” ujar Komjen Boy.
Ia mengisahkan tentang sejarah dan perkembangan terorisme yang dibawa dari negara luar dengan konspirasi dan propaganda hingga masuk ke Indonesia melalui berbagai pendekatan. Parahnya, gerakan tersebut menyasar bahkan merekrut generasi muda untuk dipahamkan soal terorisme dan radikalisme. BNPT, sebutnya, tidak hanya menghadapi ancaman domestik dan regional namun ancaman terorisme global, hal tersebut yang perlu dilawan dengan nilai-nilai keluhuran agama dan bangsa.
Forum tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Rektor UIN SUMUT dan Kepala BNPT juga bertukar cenderamata sebagai tanda penghormatan, juga diserahkan sejumlah buku karya dosen UIN SUMUT tentang deradikalisasi. Turut hadir dalam acara Deputi Bidang Perlindungan, Pencegahan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, para Wakil Rektor, para Kepala Biro, para Dekan dan para Kepala Lembaga dan segenap civitas UIN SUMUT. (humas)