Nuzul Alquran Umat Islam Diimbau Tingkatkan Amalan

Nuzul Alquran Umat Islam Diimbau Tingkatkan Amalan

MEDAN (UIN Sumut)

Bulan Ramadhan adalah bulan Alquran, sebab Allah SWT menurunkan Alquran untuk pertama sekali kepada Nabi Muhammad SAW pada malam ke-17 di bulan Ramadhan.

Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UINSU Dr H Ardiansyah, Lc MA, Selasa (27/4).

Disebutkannya, hal ini ditegaskan dalam Firman Allah pada Surah Albaqarah ayat 185.

Ketika itu,  Muhammad SAW sedang tahannus (menyendiri) di Gua Hira’ yang terletak di Jabal Noor (bukit cahaya) di kota Mekkah.

Adapun wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah ayat 1-5 dari Surah Al-‘Alaq (96) yang memerintahkan beliau untuk membaca (iqra’).

Malam turunnya Alquran kepada Nabi SAW bertepatan dengan malam Al-Qadr (lailatul qadr).

Keutamanaannya dijelaskan pada surah Alqadr (97) bahwa beramal kebaikan pada malam al-qadr lebih baik daripada seribu bulan.

Sehingga Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk meningkatkan amal ibadah di sepanjang bulan Ramadhan ini khususnya di sepuluh terakhir dari Ramadhan,” ujarnya.

Perintah Membaca

Hal lain disampaikannya, sering kita mendengar istilah membaca adalah jendela dunia.

Alquran memerintahkan manusia membaca sejak awal sebagai tonggak pradaban manusia.

Membaca bukan hanya yg tertulis (tersurat), akan tetapi membaca yg tidak tertulis (tersirat).

Membaca arah perkembangan zaman, membaca keadaan dan membaca tanda-tanda keagungan Allah SWT di alam semesta.

“Perintah ini sangat mulia karena berasal dari Zat yang Maha Mulia,”?ungkapnya.

Ditambahkannya, dengan demikian, membaca menjadi salah satu amalan terbaik di dalam bulan Ramadhan.

Membaca Alquran yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah Tadarrus Alquran telah menjadi tradisi mulia yg diamalkan umat Islam di bulan Ramadhan.

Sebagaimana juga Nabi SAW melakukan Tadarrus Alquran bersama Jibril AS berdasarkan penjelasan dari Ummul Mukminin Aisyah RA, membaca Alquran mengajarkan dan mempelajarinya mulai dari tertulis hingga maknanya merupakan ibadah yang paling mulia.

“Selanjutnya mengamalkannya semaksimal mungkin dalam kehidupan kita. Sehingga, umat Islam dapat menjadi imam di tengah pradaban dunia,” pungkasnya. (Humas)