Tadarus Wahdatul Ulum FKM UIN-SU : Zikir, Tahajjud dan Kesehatan

Tadarus Wahdatul Ulum FKM UIN-SU : Zikir, Tahajjud dan Kesehatan

Medan (UIN Sumut)

Dua dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FKM UIN-SU) menjadi narasumber dalam kegiatan Tadarus Wahdatul Ulum yang dilaksanakan pada Minggu (02/05/2021).

Narasumber pertama Dr. Tri Niswati Utami, M. Kes., dengan tema “Zikir dan Kesehatan, dan narasumber kedua Dr. Jufri Naldo, MA., dengan tema “Tahajud dan Kesehatan. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB diikuti oleh Dekan FKM UIN-SU Prof. Dr. Syafaruddin M. Pd, beserta dosen dan pagawai .

Tri Niswati Utami menyampaikan bahwa berdasarkan kementerian kesehatan tahun 2009 konsep sehat terdiri dari aspek sehat secara fisik, mental, sosial dan spiritual, selanjutnya keempat aspek ini akan menjadikan manusia yang lebih produktif sesuai bidang masing-masing. Aktivitas produktif yang kita kerjakan semestinya diniatkan untuk mencari ridho Allah SWT dengan cara berzikir.

“Bahwa zikir memberi pengaruh positif terhadap kesehatan, hal ini terjadi karena saat kita menerima stimulus maka otak akan merespon rangsangan tersebut dengan kognisi yang positif sehingga sistem imun tubuh akan meningkat. Stimulus yang diterima otak menjadi lebih segar. Oleh karena itu, dengan berzikir maka otak akan menjadi lebih segar,” lanjut Tri Niswati Utami.

Ia juga mengatakan bahwa berzikir akan menghasilkan sifat pandang yang positif dan qonaah artinya kita menerima segala ketentuan yang diberikan oleh Allah SWT. Bila kita memiliki sifat pandang yang positif dan qonaah hormon kortisol akan meningkat.

“Jika hormon kortisol meningkat maka kita akan lebih mampu untuk mengendalikan stress. Tidak hanya itu, hormon kortisol juga membantu mempertahankan tekanan darah normal, sekaligus mengendalikan kadar gula darah dengan melepaskan insulin,” ungkapnya.

Narasumber kedua Dr. Jufri Naldo. MA. mengatakan bahwa sholat tahajud memberikan pengaruh untuk kesehatan baik secara fisik maupun psikis.

“Orang yang mengerjakan sholat tahajud ketika ia bangun tengah malam akan memperlancar proses pencernaan, sedangkan secara psikis bangun malam hari untuk sholat tahajud terkhusus disepertiga malam akan mempertajam daya analisis untuk memahami dan memecahkan permasalahn tertentu,” ungkapnya.