Temuan Keilmuan Islam Wujudkan Kampus Kontributif Dies Natalis ke-48, UIN Sumut Bakal Luncurkan Wahdatul Ulum Award

Temuan Keilmuan Islam Wujudkan Kampus Kontributif Dies Natalis ke-48, UIN Sumut Bakal Luncurkan Wahdatul Ulum Award

Medan, (UIN Sumut)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) dalam rangka mewujudkan visi misi sebagai pusat integrasi keilmuan (integration of knowledge) dengan temuan-temuan keilmuan Islam yang bermanfaat dan kontributif bagi masyarakat akan meluncurkan program Wahdatul Ulum Award bertepatan pada Dies Natalis UIN Sumut ke-48 pada November mendatang.

Demikian disampaikan tim panitia program Wahdatul Ulum Award Dr Syafruddin Syam, MA didampingi Dr Mustafa Kamal Rokan, MA terkait perkembangan program tersebut di ruang Humas dan Informasi kampus II Jalan Willem Iskandar Medan, Kamis (7/10). “Ini merupakan program baru, akan diluncurkan pada dies natalis ke-48 mendatang. Sebagai program unggulan yang muncul sebagai bentuk penghargaan atas temuan-temuan civitas akademika terkait dengan integrasi keilmuan sebagai misi kampus UIN Sumut,” urainya.

Wahdatul ulum atau integrasi keilmuan, jelasnya, merupakan paradigma keilmuan yang dijadikan sebagai gerakan kampus untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan, dengan pendekatan islamic studies dan islamic science. Dari gagasan tersebut, menjadi latar belakang diadakan Wahdatul Ulum Award yakni sebagai wadah yang mengakomodir karya atau temuan-temuan keilmuan dosen dan mahasiswa UIN Sumut yang bermanfaat dan kontributif untuk pengembangan peradaban.

Dipaparkannya, program tersebut akan digelar setiap tahun pada momen dies natalis kampus. “Program ini untuk memotivasi, menggali potensi para akademisi, dosen dan mahasiswa untuk membuat temuan-temuan baru yang original terkait penerapan ilmu pengetahuan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan kemanusiaan. Program ini juga upaya kampus memberikan dorongan bagi sivitas untuk saling berpacu menemukan karya terbaik dalam pengembangan integrasi keilmuan dan sebagai tanggung jawab moral terhadap masyarakat,” urainya.

Perguruan tinggi, jelasnya, tidak hanya membahas ilmu dan pembelajaran tapi juga bisa berkontribusi bagi umat dengan temuan-temuan yang bersifat konseptual, teoritis maupun faktual dan empiris. Temuan-temuan yang nantinya didaftarkan dalam kompetisi tersebut akan diakomodir dan dinilai oleh tim asesor dengan indikator-indokator tertentu sehingga dinyatakan layak sebagai nominator penemu produk integrasi keilmuan. “Tentunya temuan yang unggul, original dan punya daya saing biak dalam bidang keilmuan dan terapan. Dosen dan mahasiswa punya peluang mengikuti program ini,” tukasnya.

Melalui program ini, jelasnya, agar UIN Sumut semakin mempunya sumbangan kepada masyarakat dengan temuan keilmuan. Diharapkan bisa memberikan warna tersendiri dalam pendidikan tinggi dengan adanya akselerasi keimuan termasuk dalam bidang penelitian dan sebagai tanggung jawab sosial. Program ini juga dimaksudkan agar temuan tersebut lebih terawat, terjaga dan berkelanjutan.

Temuan keilmuan dimaksudkan mempunyai nilai akademik dan ekonomi, seperti gagasan, konseptual, produk kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, obat-obatan, produk pertanian yang ramah lingkungan dan lain sebagainya dengan banyak perspektif bidang ilmu dan lintas keilmuan serta mampu mengatasi permasalah di tengah masyarakat. Program perdana ini, menyediakan kategori penemu terbaik satu, dua dan tiga dengan total hadiah puluhan juta rupiah.

“Program ini, dalam pengaplikasikan bukan hanya science for science tapi juga science for humans,” tandas Dr Syam. (Humas)