UIN SU Wisuda Daring 474 Lulusan Lahirkan Ulama Religius dan Nasionalis

UIN SU Wisuda Daring 474 Lulusan Lahirkan Ulama Religius dan Nasionalis

Medan (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) melantik 474 lulusan dalam kegiatan wisuda sarjana ke-74 yang digelar secara daring dari Aula Utama UIN SU Jalan Willem Iskander Medan, Jumat (21/8). Melalui wisuda diharapkan terlahir ulama yang religius dan nasionalis sekaligus dan mampu berkontribusi untuk kemandirian bangsa.

Sebanyak 474 lulusan tersebut berasal dari delapan fakultas dan program pascasarjana, dengan rincian FDK 27 lulusan S-1, FEBI 66 lulusan, FIS sembilan lulusan, FITK 199 lulusan, FKM 16 lulusan, FSH 58 lulusan, FUSI tujuh lulusan, FST 26 lulusan untuk program sarjana (S-1). Lalu untuk program magister (S-2) sebanyak 48 lulusan dan program doktoral (S-3) 18 lulusan.

Prosesi pelantikan wisudawan ini sudah kali kedua digelar daring sebagai upaya mengantisipasi penyebaran pandemi. Namun tidak mengurangi esensi dari suatu acara pelantikan wisudawan. Prosesi wisuda berjalan khidmat dimulai masuknya anggota senat universitas dan pimpinan kampus ke dalam ruangan dilanjutkan berbagai upacara dan pembukaan sidang terbuka. Satu persatu wisudawan dipanggil dan terlihat dari layar virtual.

Rektor UIN SU Prof Dr Saidurrahman, MAg dalam pidatonya menyampaikan, wisuda yang digelar setelah Hari Kemerdekaan ke-75 dinilai strategis dan momentum anak bangsa bergelut pada dunia pendidikan, melakukan refleksi kritis dan konstruktif serta melakukan internalisasi nilai-nilai kemerdekaan untuk selanjutnya diselaraskan dengan tugas dan fungsi saat ini. “Seperti tema ‘Indonesia Maju’ dari pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, penguatan SDM, menciptakan lapangan kerja hingga pemberdayaan UMKM. Indonesia Maju juga menggambarkan arah kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan,” urainya.

Tema Indonesia Maju tersebut, jelasnya, tentu sejalan dengan tema wisuda ke-74 ini yaitu, ‘Dengan wisuda UIN SU ke-74, kita lahirkan ulama Islam yang religius dan nasionalis sekaligus serta berkontribusi buat kemandirian bangsa’. Ulama yang kita maksud di sini adalah ilmuwan ulul albab yang menguasai dan mampu mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu alam dan sosial humaniora dengan pendekatan trandisipliner. “Mereka yang memiliki jiwa kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi serta berkontribusi pada kemajuan Indonesia di masa mendatang. Indonesia maju dalam pandangan kami adalah Indonesia yang mandiri, tegasnya bangsa yang mandiri. Memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya alam yang sangat kaya secara mandiri serta memanfaatkan keragaman suku bangsa, untuk kehebatan dan kemajuan Indonesia,” jelasnya.

Slogan UIN SU Juara yaitu maju, unggul, jaya,raya dan sejahtera senantiasa kita gelorakan selama ini sesungguhnya senada dengan konsep Indonesia Maju dan Indonesia yang mandiri. Terkait soal berkontribusi untuk kemandirian bangsa, rektor menjelaskan, mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan semuanya diberdayakan demi kemajuan bangsa. Untuk itu, delapan fakultas saat ini diarahkan mendorong akselerasi kemandirian bangsa dengan lebih fokus dan produktif melahirkan teknologi terapan tepat guna yang dibutuhkan masyarakat. “Dengan itu kita berkontribusi untuk kemandirian bangsa. Sementara penguasaan teknologi digital dan nano, harus tetap kita upayakan penguasaannya,” tukasnya.

Ia menilai, kampus merupakan garda terdepan meraih Indonesia maju tentu dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Maka diperlukan lulusan yang memiliki daya saing tinggi. Hal ini yang dibangun UIN SU dengan lima harga mati yaitu akreditasi, digitalisasi, internasionalisasi, filantropi dan pengembangan bisnis. Terutama digitalisasi yang begitu diperlukan dalam pembelajaran di masa pandemi. Wisuda daring itu turut menghadirkan Menteri Agama RI dan Gubernur Sumut yang memberikan sambutan dan motivasi bagi lulusan melalui video virtual yang disiarkan. (humas)