Deli Serdang (UIN Sumut)
Pengalaman mahasiswa dalam kehidupan masyarakat yang menggambarkan banyak hal seperti kesulitan kehidupan, perjuangan, perkembangan di desa-desa dan lainnya diharapkan agar diinternalisasi agar menjadi insan yang lebih baik di masa mendatang dan bisa selesai studi tepat waktu.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap, MA dalam bimbingannya pada penutupan program Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) 2021 yang diikuti 6.407 mahasiswa kampus Islam negeri itu di ruang seminar Gedung Pusat Laboratorium kampus IV Tuntungan, Kamis (12/8) siang. Acara penutupan juga dirangkai dengan pelantikan kader moderasi beragama dan wasathiyatul Islam.
“Penugasan dari UIN Sumut ini tidak main-main, tapi serius, kalian belajar di desa untuk mengerti kenyataan kehidupan di desa. Pesan kami, agar semua pelajaran, pengalaman, pengamatan dan kenyataan di desa diharapkan agar engkau internalisasikan dalam kehidupan untuk menjadi mahasiswa terbaik yang harus selesai studi tepat pada waktunya,” urai Prof Syahrin.
Menurutnya, beragam permasalahan di daerah atau pedesaan seperti sulitnya kehidupan dan perekonomian agar dijadikan pelajaran untuk menyusun kehidupan lebih baik ke depan. Selain itu, situasi pandemi yang masih melanda ini agar dijadikan ujian dalam pelaksanaan KKN sehingga bisa tetap berkarya dan mengabdi untuk masyarakat. “Peserta KKN tahun ini diharapkan selesai studi tepat waktu, jika tidak maka kalian mengkhianati kepercayaan orangtua, dosen dan pimpinan kampus. Begitupun, setelah selesai studi maka mengabdilah untuk rakyat,” tukasnya.
KKN-DR yang dilaksanakan melalui peran LPPM UIN Sumut tersebut, jelasnya, bertujuan untuk menjadikan mahasiswa sebagai generasi muda yang ‘ulul albab dan kader bangsa serta memahami serta menerapkan moderasi beragama. Rektor mengharapkan, mahasiswa memiliki ilmu yang dalam dan bisa menyebarkan Islam yang wasathiyah dan bersifat kader moderasi beragama. “Sebagai janji kami kepada negara, bahwa tamatan UIN Sumut akan mengajarkan dan mengamalkan wasathiyatul Islam dan Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” katanya.
Kader moderasi beragama, kata rektor, yakni memiliki ilmu yang dalam, berpandangan positif terhadap orang lain, punya prinsip memberikan yang terbaik pada semama, mendengarkan kata hatinya. “Harapan kami, mahasiswa menjadi kader bangsa yang memajukan negara sesuai profesinya dan bidangnya dimana pun berada. Selesaikan studi tepat waktu,” urainya. Acara juga dirangkai dengan pelantikan mahasiswa UIN Sumut sebagai kader moderasi beragama dan wasathiyatul Islam.
Ketua LPPM UIN Sumut, Dr Hasan Sazali menyampaikan, 6.407 mahasiswa tersebut terbagi ke dalam 218 kelompok KKN yang tersebar di berbagai daerah di Sumatera, yakni di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Riau dan Malaysia bagi mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Selain itu, saat ini UIN Sumut juga mengikuti berbagai program KKN lain seperti KKN Serumpun di Padang Pariaman Sumbar. UIN Sumut juga mengapresiasi para dosen pembimbing lapangan yang mendampingi mahasiswa dalam pengabdian.
Dr Hasan menyampaikan, program KKN atau pengabdian masyarakat ini akan dijadikan kegiatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga manfaatnya bisa lebih dirasakan masyarakat di lokasi sasaran program pengabdian. (humas)