Medan (UIN Sumut)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Medan Prof Dr Syahrin Harahap, MA menegaskan, salah satu program Kementerian Agama (Kemenag) terkait peningkatan mutu dan kinerja aparatur sipil negara (ASN) di tengah era digitalisasi saat ini ialah dengan transformasi organisasi, transformasi sistem kerja dan transformasi sumber daya manusia (SDM).
Demikian disampaikannya dalam pelantikan Koordinator dan Sub Koordinator di lingkungan UIN Sumut yang digelar di aula utama kampus II Jalan Willem Iskander Medan, Kamis (17/2). Dalam arahannya, Prof Syahrin mengawali dengan hasil penelitian Kemenpan-RB terkait menjadi pegawai negeri sipil. Ada tiga hal yang menjadi sorotan, yaitu pertama menjadi ASN adalah hal membanggakan karena bisa berbakti untuk bangsa.
Kedua, menjadi ASN adalah profesi yang tidak cepat pindah dan tidak cepat berhenti seperti pekerjaan lain. Lalu ketiga, ASN itu menempati kelas tertentu dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Namun, Prof Syahrin menegaskan hanya poin satu yang menjadi motif terbaik dan direkomendasi. Sedangkan poin dua dan tiga bukan menjadi aspek terkait menjadi ASN dengan kinerja terbaik.
Menurut rektor, pelantikan Koordinator dan Sub Koordinator di UIN Sumut sebagai langkah untuk konfigurasi atau penataan pegawai untuk menentukan kampus berjalan bagus. Ibarat penentuan awak kapal agar kapal berlayar dengan sempurna. Prof Syahrin menjelaskan, menjadi ASN jangan mementingkan gengsi karena ujungnya hanya akan berkehendak untuk melayani diri sendiri bukan untuk melayani orang lain. Padahal, konsep kepemimpinan yang baik adalah yang mampu melayani.
Terkait itu, Prof Syahrin menyampaikan tiga prioritas utama Kemenag dalam peningkatan kinerja pegawai. Yakni transformasi organisasi, sistem kerja dan SDM. “Kita mengalami transisi yang luar biasa terkait transformasi organisasi. Termasuk perubahan sebagai jabatan fungsional. Jangan menganggap kita ini pejabat, kami dari unsur pimpinan, tidak pernah merasa kami pejabat, kami adalah dosen,” ujarnya.
Terkait transformasi kerja, jelasnya, juga menjadi prioritas saat ini dari negara. Menurutnya terdapat perubahan sistem kerja. Cara-cara lama dalam bekerja hampir sebagian besar sudah tidak bisa lagi diterapkan. Seperti, staf dalam bagian tertentu bukanlah sebagai bawahan namun sebagai teman dalam pekerjaan. “Jadi sistem kerja saat ini berubah,” tandasnya.
Berikutnya yakni transformasi SDM, yaitu menyiapkan SDM yang canggih dan paham mengenai teknologi informasi dan digitalisasi. Diperlukan pegawai atau ASN yang paham tentang perubahan zaman yang begitu signifikan saat ini. Di antaranya kinerja pegawai yang paperless atau seminim mungkin untuk penggunaan kertas atau hal-hal manual lainnya, namun lebih mengutamakan pendekatan online atau digital.
Prof Syahrin berharap, para koordinator dan sub koordinator yang dilantik dan ditempatkan di tempat tugas yang baru menjadi lebih baik. Ia berpesan, mutasi yang dilakukan jangan dirasakan sebagai hukuman, namun, sambung Prof Syahrin, sebagai promosi yang perlu dihadapi dengan kesabaran yang indah.
Sebelumnya, pelantikan pejabat koordinator tersebut dituangkan dalam Keputusan Rektor UIN Sumut Medan Nomor: 143/2022 tentang mutasi koordinator dan sub koordinator di lingkungan UIN Sumut. Kegiatan berjalan lancar dihadiri para wakil rektor, para kepala biro, para ketua dan para kepala lembaga di kampus Islam negeri tersebut. (humas)
Silahkan Buka Link : Keputusan Rektor UIN SU Mutasi Koordinator dan Sub Koordinator